Kamis 20 Jun 2013 14:51 WIB

Demokrat: SBY Tidak Menunggu PKS

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hazliansyah
Nurhayati Ali Assegaf
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Nurhayati Ali Assegaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan tidak ada tarik ulur antara presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait koalisi setgab. SBY tidak menunggu sikap PKS untuk mengundurkan diri dari koalisi.

"Harus kami tegaskan, Pak SBY tidak menunggu. Kalau PKS yang menunggu kami tidak tahu," kata Nurhayati di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/9).

Presiden SBY, lanjut Nurhayati, bisa saja mengambil keputusan saat persoalan koalisi memanas beberapa pekan lalu. Tetapi, sebagai presiden dan pemimmpin yang bijak, pantang bagi SBY mengambil keputusan saat dia tengah emosi. Sikap PKS yang menolak sama dengan kebijakan pemerintah dan anggota koalisi lainnya, jelas tidak sesuai dengan kesepakatan setgab.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR itu menilai SBY tidak perlu menyampaikan sikap resmi terkait PKS. Presiden SBY menurutnya bisa menyampaikan sikap lewat juru bicara kepresidenan atau orang yang ditunjuknya.

Bila PKS bersikeras 'surat cerai' dari koalisi harus dikeluarkan langusng oleh SBY, menurut Nurhayati itu hanya argumentasi dari PKS. Karena sebenarnya bila PKS bijak, sesuai aturan yang disepakati setgab, PKS seharusnya tahu apa yang harus mereka lakukan.

"Kalau orang yang bertanggung jawab, tahu apa konsekuensi dari koalisi," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement