REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sebuah pesawat dengan nomor penerbangan PK-HVA mengalami pecah roda sebelah kanan hingga tergelincir saat hendak mendarat di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (20/6) sekitar pukul 13.17 WIT.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Komisaris Besar Polisi Gede Sumerta di Jayapura mengakui bahwa dari laporan yang diterimanya pesawat nahas itu pecah ban sebelah kanan dan kemudian tergelincir hingga keluar dari landasan pacu 12.
Dia mengatakan bahwa pesawat nahas yang dikemudikan oleh pilot David dan co-pilot Leonardo, keduanya sama-sama berkebangsaan Kanada, itu sebelumnya terbang dari Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya, di wilayah pedalaman Papua.
Menurut Kabid Humas Polda Papua, akibat insiden tersebut sempat menyebabkan terhentinya aktivitas penerbangan, terutama bagi sejumlah pesawat yang hendak keluar dari Bandara Sentani.
Namun, kata Kabid Humas Polda Papua, sekitar pukul 14.20 WIT setelah kru pesawat tersebut berhasil mengganti ban kemudian pesawat nahas itu dapat didorong dari runway 12 menuju apron hanggar milik Kepolisian RI, aktivitas bandara kembali lancar.
Ketika ditanya mengenai berapa jumlah penumpang, Kabid Humas Polda Papua mengaku bahwa dari laporan yang diterimanya pesawat itu tidak membawa penumpang, melainkan hanya ada kru sebanyak dua orang.
"Saat ini aktivitas di Bandara Sentani sudah kembali normal, baik untuk pesawat yang hendak mendarat maupun terbang," kata Kombes Gede Sumerta menjelaskan.