REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek transportasi massal monorail ditargetkan akan selesai awal 2016 mendatang. Lalu, berapakah tarif yang harus dibayarkan masyarakat untuk menikmati kereta cepat tersebut?
Direksi PT Jakarta Monorail, Bovananto mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan survey mengenai ability to pay (ATP) dan willingness to pay (WTP) masyarakat. Karena target penumpang monorail adalah masyarakat menengah ke bawah, maka tarif akan dibuat seterjangkau mungkin.
"Sekitar satu dolar AS, atau Rp 9.000 sampai Rp 10 ribu," ujarnya dalam acara konferensi pers di The Conservatory Building, Jl Teluk Betung No 41 Jakarta Pusat, Rabu (19/6). Ia juga menyebut akan ada tarif progresif, yakni tarif yang didasarkan pada jarak tempuh.
Di tempat yang sama, Direktur Ortus Holdings Banyu Biru Djarot, selaku pemenang tender proyek monorail mengatakan, terlalu prematur jika membicarakan tarif monorail saat ini. Sebab, selama tiga tahun proses pengerjaan fisik kereta cepat tersebut, akan muncul banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga, seperti tarif dasar listrik, harga BBM, inflasi, hingga permasalahan sosial politik.
"Banyak variabel ekonomi yang jadi formula range pricing," ujarnya seraya berjanji akan menyediakan transportasi yang nyaman tapi terjangkau semua kalangan.
Dengan total investasi Rp 8 triliun, kereta cepat ini diprediksi dapat mengangkut hingga 800 ribu penumpang per hari dengan kecepatan 75 kilometer per jam.