REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Sejumlah pedagang pengecer di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mulai menjual mahal BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis premium dengan harga Rp 7.000 per liter seiring dengan kebijakan pemerintah yang ikut menaikkan harga BBM.
Seperti dipantau di Mamuju, Rabu (19/6), meski pemerintah belum memberlakuan harga baru BBM, namun sejumlah pengecer telah menaikkan harga menjadi Rp 7.000/liter dari harga sebelumnya Rp 5.000/liter.
Masyarakat di Mamuju terpaksa membeli BBM pada tingkat pengecer karena stok BBM pada sejumlah SPBU cepat kosong. Dari tiga SPBU yang ada di kota Mamuju, nyaris ketiganya diserbu oleh masyarakat untuk mendapatkan BBM, sebelum pemberlakuan tarif yang baru.
Akibatnya, stok yang ada di SPBU langsung habis karena masyarakat membeli dengan porsi yang besar sebelum pemberlakuan tarif baru BBM. "Saat ini kami sangat sulit mendapatkan BBM pasca pemerintah menetapkan harga baru BBM dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 6.500 per liter," kata Hamsih salah seorang pedagang pengecer di Mamuju.
Karena itu kata dia, dirinya terpaksa menjual BBM premiun dengan harga yang relatip mahal dari harga normal. "Jika merujuk tarif premium yang baru maka kami anggap harga BBM tingkat pengecer masih wajar," ungkapnya.