Selasa 18 Jun 2013 22:42 WIB

Penduduk RI Bakal Membengkak Hingga 450 Juta Jiwa

Rep: Alicia Saqina/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jumlah penduduk dunia semakin meningkat (Ilustrasi)
Foto: AP
Jumlah penduduk dunia semakin meningkat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melansir penduduk bumi akan berjumlah sembilan miliar jiwa pada 2045. 

Kepala BKKBN Fasli Jalal mengatakan, pada saat itu, maka penduduk Indonesia diproyeksikan akan mencapai 450 juta jiwa.

"Perlu selalu ada upaya nyata yang dilakukan untuk menekan angka pertumbuhan ini,"kata Fasli, Selasa (18/6) malam, dalam acara Temu Kader BKB, Pengelola Kelompok UPPKS, dan Kelompok BKL serta Keluarga Harmonis Sejahtera Tingkat Nasional, di Hotel Royal Kuningan, HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Menurutnya, bukan tidak mungkin jumlah 450 juta jiwa penduduk Indonesia lebih awal dari saat yang diproyeksikan. Fasli menerangkan, berdasarkan sensus penduduk di 2010 saja tercatat, penduduk Indonesia yaitu 237,6 juta jiwa.

Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)-nya pun, sebesar 1,49 persen per tahun. ''Dari sisi jumlah dan LPP, lebih tinggi dari proyeksi.''

Dia mengkhawatirkan, saat kepadatan penduduk Tanah Air berjumlah 450 juta jiwa itu akan berpengaruh kepada aspek pembangunan nasional. ''Tak hanya membawa pengaruh, tapi juga beban terhadap seluruh aspek pembangunan,'' katanya.

Semakin banyaknya jumlah penduduk sebuah negara, ungkap Fasli, maka tingkat kompetisi negara itu pun akan menurun. Penurunan ini akan terjadi, baik di tingkat lokal, regional, nasional, bahkan internasional.

Kepala BKKBN yang baru dilantik beberapa hari lalu ini menjelaskan,  jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) negara i yang tak terbendung. Ia mengungkapkan, jumlah anak yang banyak pun akan menurunkan kemampuan investasi SDM dalam keluarga. ''Akibatnya, tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat juga rendah,'' tuturnya.

Oleh sebab itu, Fasli menambahkan, program kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) harus dihidupkan kembali secara serius. ''KB harus kita gelorakan lagi dengan maksimal, agar momok ledakan penduduk (baby boom) yang sedang mengancam dunia ini, tidak menjadi nyata di negara kita."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement