REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Tangerang kembali menggelar ajang pemilihan Kang Nong 2013.
Ajang tersebut bertujuan untuk menjaring generasi muda berbakat sebagai duta kebudayaan dan pariwisata. Ratusan peserta telah mendaftar mengikuti tahapan audisi dalam pemilihan tersebut.
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Tangerang, Nurul Huda mengatakan ajang tersebut sudah diselenggarakan sejak Provinsi Banten berdiri tahun 2000.
Namun mengalami kevakuman beberapa tahun tidak diselenggarakan. Sehingga sejak 2009 hingga tahun ini ajang tersebut kembali digelar Disporbudpar.
"Ajang Kang Nong bertujuan untuk membangun basis kepemudaan andalan dalam bidang organisasi sebagai Duta Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang," katanya kepada Republika, di Kantor Disporbudpar Kota Tangerang, Selasa (18/6).
Pada saat pendaftaran dibuka 1 Mei – 14 Juni 2013 terdapat 170 pendaftar yang mengikuti ajang tersebut. Di antaranya ada 67 peserta untuk Kang dan 103 peserta untuk Nong. Dengan persyaratan usia antara 17 – 26 tahun.
Menurut dia, ke-170 peserta tersebut kemudian diaudisi pada 16 Juni 2013 dengan dua materi yaitu tes tertulis dan kepribadian. Hasil audisi terjaring 40 peserta atau 20 pasangan Kang Nong.
Saat ini, sedang dilakukan audisi lanjutan untuk menyeleksi peserta yang akan maju ke Grand Final pada 29 Juni 2013 di Modern Land. Nantinya hanya 20 peserta atau 10 pasang yang menjadi finalis. Kemudian ke-10 finalis Kang Nong sedang dilakukan karantina selama dua hari.
"Ada lima B yang menjadi penilaian utama yaitu Brain, Behaviour, Brave, Beautiful, dan Believe," ucapnya.
Selain itu, peserta harus mempunyai pengetahuan tentang budaya dan pariwisata Kota Tangerang. Sehingga, para peserta juga akan diberi pembekalan pada empat aspek meliputi pemahaman kebijakan publik.
Adapula pemahaman kesehatan reproduksi dan narkoba. Yang ketiga pembekalan tentang budaya dan pariwisata Kota Tangerang. Terakhir pembekalan tentang public speaking dan kepribadian.
Ajang Kang Nong ini juga sebagai mempromosikan pakaian tradisional Kota Tangerang yaitu Kebaya Encim yang akan dikenakan Nong. Kebaya tersebut merupakan kebanggaan warga Tangerang yang memiliki motif border dan corak yang berbeda dengan kebaya dari daerah lainnya. Sementara kostum untuk Kang mengenakan perpaduan peci, sarung, dan baju koko.
"Kata kunci dari ajang Kang Nong ini adalah menanamkan rasa solidaritas dan siap menjadi relawan untuk diterjunkan mengembangkan segala hal untuk kemajuan Kota Tangerang," paparnya.
Sedangkan untuk anggaran dalam penyelenggaraan ini sangat terbatas untuk dana dari APBD. Namun, keterbatasan tersebut tidak menjadi kendala untuk terus menggelar ajang tersebut.
Sehingga melibatkan sponsor dari pihak swasta namun hanya dukungan untuk fasilitas seperti tempat karantina dan hotel untuk para peserta menginap.