REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Pemerintah telah menetapkan penggunaan gas elpiji tabung 14 kilogram (kg) bagi kalangan industri. Namun, kalangan pelaku industri di Cirebon masih enggan beralih ke gas ukuran tersebut.
‘’Hingga kini masih cukup banyak pelaku industri yang belum menggunakan elpiji 14 kg,’’ ujar Koordinator Daerah Hiswana Migas Wilayah Cirebon, Gunawan, di cirebon, Ahad (16/6).
Gunawan menyebutkan, hal itu seperti yang terlihat di agen elpiji di Jalan Pekiringin miliknya. Dari sekitar 40 pelaku industri yang menjadi pelanggannya, ternyata tidak semua mau beralih menggunakan elpiji 14 kg.
Gunawan mengatakan, keengganan para pelaku industri itu disebabkan harga gas elpiji 14 kg memang lebih mahal dibandingkan gas elpiji ukuran 12 kg. Dia menyebutkan, harga gas elpiji 14 kg mencapai Rp 148 ribu per tabung. Sedangkan gas elpiji 12 kg hanya Rp 74 ribu per tabung di tingkat agen. ‘’Namun perlahan-lahan kami terus membujuk agar mereka mau beralih ke tabung 14 kg,’’ tuturnya.
Gunawan mengaku tidak bisa memaksa para pelaku industri untuk menggunakan gas elpiji 14 kg. Selain harus menjaga hubungan baik dengan konsumen, hingga kini pun belum ada regulasi dari pemerintah daerah yang mengatur penggunakan elpiji 14 kg khusus untuk industri.
Karenanya, Gunawan berharap agar aturan tersebut bisa segera dibuat. Dengan demikian, bisa menjadi dasar hukum yang jelas bagi pihaknya untuk menjual gas elpiji 14 kg kepada kalangan industri.