REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto membenarkan adanya instruksi Megawati Soekarnoputri yang meminta kader memasang spanduk penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kita memang akan memasang spanduk sesuai arahan ketum (Megawati)," kata Bambang kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/6).
Bambang menyatakan, PDI Perjuangan tidak mau gegabah memasang spanduk penolakan kenaikan BBM bersubsidi. Menurutnya spanduk yang dipasang akan disertai argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan. "Kami akan pasang itu nanti sesuai argumentasi karena kalau itu harus punya tanggungjawab," ujarnya.
Bambang menyatakan Fraksi PDI Perjuangan tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Karena kenaikan BBM akan memicu inflasi hingga 8,5 persen.
Angka tersebut berbeda dengan asumsi pemerintah yang mengatakan imbas dari kenaikan BBM naik menjadi 7,5 persen. "Inflasi yang tinggi maka daya beli rakyat akan turun tentu saja maka akan banyak yang jatuh," katanya.
Tak cuma kenaikan BBM, Fraksi PDI Perjuangan juga menolak program BLSM pemerintah. Bambang menyatakan pemerintah semestinya membangun pemberdayaan ekonomi masyarakat secara bermatabat. Misalnya dengan memperkuat basis ekonomi pedesaan. "Keliru kalau BLSM itu diberikan secara tunai," ujarnya.
Fraksi PDI Perjuangan akan menyampaikan sikap resmi mereka soal BBM pada Senin mendatang. Sikap itu disampaikan langsung Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Puan Maharani.
"Kita lihat dan perintah Ketum. Kita tegak lurus," kata Bambang.