Jumat 14 Jun 2013 14:39 WIB

Penyelenggara Haji Tolak Bicara Soal Kerugian

Rep: Ani Nursalikah / Red: Citra Listya Rini
Jamaah haji di Kota Makkah.
Foto: ROL/Heri Ruslan
Jamaah haji di Kota Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggara ibadah haji menolak mengungkapkan besarnya kerugian yang mereka tanggung terkait pemangkasan kuota ibadah haji Indonesia.

"Kerugiannya besar, tapi kita jangan bicarakan itu dulu," kata Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Umrah dan Haji (Amphuri) Fuad Hasan Masyhuri, Jumat (14/6).

Jamaah haji Indonesia akan dikurangi sebanyak 40 ribu orang atau sekitar 20 persen dari total jemaah haji Indonesia mulai tahun ini. Pengurangan tersebut disebabkan karena saat ini tengah dilakukan renovasi di sekitar areal ibadah Masjidil Haram, Makkah. 

Akibat pengurangan kuota jamaah haji dan umrah tersebut, otomatis berdampak terhadap daftar tunggu jamaah haji dan umrah di Tanah Air. 

"Karena pembangunan itu ada beberapa tempat yang belum bisa dipakai. Karena itu untuk kenyamanan dan keamanan jamaah haji selama dua sampai tiga tahun ke depan jumlahnya dikurangi," ujar Fuad.

Fuad mengaku hingga saat ini belum ada jalan keluar mengenai dana ibadah haji yang sudah terlanjur disetorkan para calon jamaah haji. Kendati demikian, ia tetap optimis pemerintah dapat mencarikan solusi yang terbaik.

Fuad berharap pemerintah dapat melobi pemerintah Arab Saudi sebab tidak dapat dipungkiri sebagian calon jamaah haji ada yang telah melunasi pembiayaan hajinya. "Maka kita minta kebijakan pada pemerintah. Insya Allah ada solusinya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement