Kamis 13 Jun 2013 19:39 WIB

Dahlan Minta Pemilik Tidak Gunakan TV untuk Kepentingan Pribadi

Rep: Ahmad Baaras/ Red: Djibril Muhammad
Menteri BUMN, Dahlan Iskan
Foto: Antara
Menteri BUMN, Dahlan Iskan

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Pemilik Jawa Pos Group, Dahlan Iskan mengatakan, media televisi sebaiknya tidak digunakan untuk kepentingan pribadi pemilik. Karena televisi merupakan ranah publik.

"Kalau media cetak silakan saja. Karena setiap orang boleh membeli atau tidak membeli koran," kata Dahlan di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/6).

Hal itu dikemukakan Dahlan saat talk show pada acara Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi se-Indonesia 2013. Pada acara itu tampil sejumlah pembicara. Sementara pemilik MNC Grup Hary Tanoe dijadwalkan berbicara, namun berhalangan hadir.

Pembicara lain yang  tampil dalam talkshow, yakni Surya Paloh (Pemimpin Media Grup), Fikri Djufri (Pendiri Majalah Tempo), Sutanto Hartono (Dirut PT Surya Citra Media), serta Agung Adiprasetyo (CEO Kompas).

Dahlan mengatakan, media massa agar berperan membantu rakyat menemukan harapan-harapan mereka. Karena kenyataannya, masyarakat sekarang ini sedang gelisah, karena tidak menemukan jawaban-jawaban yang diinginkan.

"Masyarakat sekarang sangat independen, suka bicara ceplas-ceplos. Tapi birokrasi kurang pandai mendengarkan suara rakyat," kata Dahlan.

Dikatakan dia, masyarakat sekarang menginginkan segala sesuatu berjalan dengan cepat. Tapi masalahnya, apakah birokrasi bisa bergerak cepat.

Masyarakat tidak mau lagi diajak menderita. Jadi mereka tidak mau lagi kalau ada pemimpin yang mengimbau-imbau, dan tidak tidak ada kerjanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement