REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menilai tahun 2010 sebagai tahun yang riuh di bidang politik. Penggunaan arena politik sebagai panggung politik juga begitu menonjol di tahun ini.
"Dari begitu banyak isu dan peristiwa yang ada, suasana perpolitikan begitu pekat, begitu riuh,'' katanya, Kamis (16/12), di hadapan anggota Fraksi Partai Golkar dalam rapat kerja di Hotel Dharmawangsa.
Ical menyorot pula banyaknya tuduhan, kebencian, dan kecurigaan yang dilontarjan satu pihak ke pihak lain. Menimbulkan aroma ketidakpercayaan. ''Penggunaan arena politik sebagai panggung pribadi juga terlalu menonjol,'' kata dia.
Keresahan Ical akan kondisi politik tahun ini dikatakannya sebagai sebuah kegalauan. Terlebih banyak perdebatan yang bersifat pertentangan bahkan berbentuk kasak kusuk belaka. Perdebatan yang dipandangnya tidak penting itu kemudian tidak memberi solusi bagi masalah bangsa.
Ketika ditanya kasak kasuk atau perdebatan apa yang merisaukannya, Ical menjawabnya. ''Jangan berdebat apakah Gayus ada di Bali,'' ucapnya. Perdebatan macam itu dinilainya merugikan rakyat dan tidak berguna bagi bangsa. ''Saya juga malas jawabnya.''