Kamis 13 Jun 2013 18:08 WIB

Polda Aceh Usut Motif Penculikan Warga Skotlandia

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
Penculikan, ilustrasi
Foto: duniaibuanak.co.in
Penculikan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pekerja asing PT Medco EP Aceh asal Skotlandia yang tempo hari diculik oleh komplotan bersenjata telah menghirup udara bebas. Korban penculikan, Malcolm Campbell Primrose, dibebaskan sendiri oleh penculik pada Kamis (13/6) sekitar pukul 06.00 WIB.

 

Belum jelas motif pelaku di balik penculikan sekaligus pembebasan ini. Pasalnya menurut kepolisian, Malcolm dilepaskan begitu saja oleh para peculik yang diduga berjumlah empat orang itu. “Sepertinya mereka berubah pikiran. Saat mendapat laporan dari keluarga yang diberi tahu oleh si penculik korban sudah dilepaskan, kami langsung menjemputnya,” ujar Kabid Humas Polda Aceh Kombes Gustav Leo ketika dihubungi, Kamis (13/6).

 

Gustav berujar, pria berumur 60 tahun itu ditemukan oleh kepolisian di di kawasan di perkebunan sawit di Desa Alur Kol, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur. Tempat tersebut, diketahui berada sekitar tujuh kilometer dari lokasi korban diculik dua hari lalu.

 

Dia menceritakan, hingga Rabu (12/6) malam, penculik sempat beberapa kali melakukan kontak dengan keluarga korban. Dalam kontak yang kesekian kalinya, keluarga korban lalu dimintai uang tebusan sebesar Rp 1 miliar. Istri korban yang merupakan orang Aceh ini lantas melaporkan hal tersebut ke kepolisian.

Polisi kemudian melacak nomor telepon yang digunakan pelaku untuk memeras. Lalu saat polisi berhasil mengetahui lokasi penculik bersama sekapannya, rencana pengepungan lokasi pun segera dilakukan. “Tapi para pelaku sepertinya ketakutan dan meninggalkan korban di tempat persembunyian mereka,” ujar Gustav.

Hingga saat ini dari keterangannya, para penculik yang dalam aksinya membekali diri dengan empat senjata laras panjang dan pendek ini masih terus diburu. “Demikian juga dengan motifnya. Kami masih usut semuanya, mudah-mudahan peristiwa serupa tidak terulang,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement