REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kerusuhan di KJRI Jeddah, Saudi Arabia pada pekan lalu, seorang WNI, Marwah binti Hasan (55 tahun) yang berasal dari Bangkalan, Madura, meninggal dunia.
Menko Polhukam, Djoko Suyanto mengatakan Marwah meninggal karena dehidrasi.
"Kami sangat berduka ada satu WNI yang meninggal karena berdesak-desakan dan dehidrasi," katanya, Selasa (11/6).
Ia menjelaskan suhu di Jeddah bisa mencapai 40-50 derajat. Sedangkan lokasi KJRI berada di pinggir jalan. Sehingga tidak terlalu banyak ruang gerak. Ditambah, jumlah WNI yang datang membludak 2-3 kali lipat dari hari biasanya.
Saat ini, pemerintah hanya bisa mengusahakan memberikan atap di trotoar yang ada untuk memberikan perlindungan. Tak hanya itu, pelayanan pun bisa dilakukan pada malam hari.
Sehingga suhu tidak terlalu panas. Menlu Marty Natalegawa mengatakan pemerintah telah menghubungi keluarga korban. Baik yang ada di Saudi mau pun di Tanah Air.
Dikatakan, keluarga menginginkan agar korban dimakamkan di Saudi. "Mereka memilih agar jenazah dimakamkan di Saudi dan tidak dipulangkan," katanya.
Ia menegaskan pemerintah sudah mengurus keperluan pemakaman termasuk membantu pembiayaan agar keluarga tidak terbebani.