REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Almarhum Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas dinilai berhasil menjaga keseimbangan di tubuh partai PDI Perjuangan. Kehadiran sosok Taufiq membuat PDIP tetap bisa menjadi 'partai wong cilik' yang nasionalis religius.
Ketua Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat mengatakan di akhir masa hayatnya, Taufiq begitu gencar memberikan dukungan moral kepada kaum muda. "Kita sungguh kehilangan beliau secara fisik, namun ruh perjuangannya tidak akan padam dan harus terus dikobarkan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menempatkannya di surga abadi," kata Jumhur, Sabtu (8/6).
Seperti diberitakan sebelumnya, suami politikus Megawati ini meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Singapura, sekitar pukul 19.00 waktu setempat atau pukul 18.00 WIB.
Taufiq memulai karier politiknya ketika di bangku mahasiswa dengan bergabung sebagai anggota GMNI. Kemudian ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan terpilih sebagai anggota DPR/MPR-RI pada 1992.
Sebagai politikus terkemuka, banyak penulis yang mengulas karier politik Taufiq diantaranya Derek Manangka dalam karyanya berjudul 'Jurus dan Manuver Politik Taufiq Kiemas : Memang Lidah Tak Bertulang' yang terbit pada 2009.