Sabtu 08 Jun 2013 15:28 WIB

Demi Sekolah Anak, Orang Tua di Kalteng Jual Emas

Anak sekolah (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Anak sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Sebagian besar orang tua murid di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terpaksa menjual perhiasan emas untuk persiapan masuk sekolah anaknya tahun ajaran 2013/ 2014.

Pada umumnya orang tua murid menjual perhiasan emas sebagai persiapan untuk biaya masuk sekolah putra-putrinya, kata pemilik toko emas di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kotim, Sani di Sampit, Sabtu.

"Transaksi perhiasan emas dalam dua pekan terakhir meningkat hingga 60 persen dari biasanya. Meski harga sedang turun, tapi mereka tidak memperdulikan karena sedang membutuhkan uang untuk sekolah anaknya," katanya.

Menurut dia, kebiasaan menjual perhiasan emas tersebut sudah biasa terjadi di kalangan masyarakat kabupaten tersebut, terutama memasuki tahun ajaran baru seperti sekarang.

Harga emas bantangan turun dari Rp 500.000 menjadi Rp 450.000-Rp 460.000/ gram. Emas 99 yang dikenal dengan sebutan emas Amerika turun dari Rp 520.000 menjadi Rp 470.000-Rp 480.000/ gram. Sedangkan emas 700 atau emas Singapore dari Rp 410.000 turun menjadi Rp 390.000/ gram.

"Kami masih belum mengetahui secara pasti sampai kapan harga emas tersebut turun dan selama ada orang yang menjual kami tetap membelinya," katanya.

Sementara salah seorang orang tua murid Yani mengaku menjual perhiasan emasnya tersebut untuk membiayai putrinya masuk sekolah dasar.

"Saya menjual perhiasan emas karena tidak ada pilihan lain dan hanya barang itu yang bisa cepat dijadikan uang. Masuk sekolah sekarang tidak ada yang murah atau gratis apalagi masuk ke sekolah paforit, semuanya perlu biaya," katanya.

Yani mengaku belum menentukan pilihan dimasukkan ke sekolah mana putrinya dan berapa biaya yang diperlukan nanti. Namun sebagai antisipasi harus disiapkan mulai sekarang agar pada saat mendaftar nanti tidak kebingungan biaya, kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement