Ahad 02 Jun 2013 12:27 WIB

Aksi 'Koboy' Ancam Jakarta

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang polisi menjaga warung TKP penembakan Fransiskus Refra (Tito Kei) di perumahan Taman Tytian Indah, Medan Satria, Bekasi, Sabtu (1/6).
Foto: Antara/Paramayuda
Seorang polisi menjaga warung TKP penembakan Fransiskus Refra (Tito Kei) di perumahan Taman Tytian Indah, Medan Satria, Bekasi, Sabtu (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Saputra Hasibuan menegaskan aksi 'koboy' mengancam keamanan dan kenyamanan Ibu Kota.

Edi menjelaskan, terbunuhnya Tito Kei, Adik John Kei serta Ratim pemilik warung rokok dengan cara ditembak membuktikan aksi 'koboi' masih marak di Jakarta.''Bukti kasus 'koboy' masih subur di negeri ini,'' katanya, Ahad (2/6)

Edi menjelaskan, aksi 'koboi' tersebut yang asal menembak seakan kebal hukum terkait erat dengan mudahnya mendapatkan senjata api ilegal.

Edi meminta pihak kepolisian untuk menelusuri peredaran senjata api (senpi) di Indonesia. Mereka (pelaku penembakan) tidak akan menembak jika tidak ada senjata. ''Senjata apinya di dapat dari mana?'' Katanya.

Menurut Edi, polisi harus menggalakkan lagi gelaran operasi terkait kepemilikan senjata api ilegal di jalanan. Setidaknya, tindakan tersebut bisa membuat rasa aman masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement