Sabtu 01 Jun 2013 13:25 WIB

PKS 'Kekeuh' Tolak Kenaikan BBM Meski Jadi Koalisi

Rep: Ira/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).   (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan sejahtera (PKS) menegaskan tetap menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Meski tergabung dalam partai politik anggota koalisi pendukung pemerintah, PKS memandang urusan koalisi tidak bisa disatukan dengan kebijakan BBM.

"Kami sudah putuskan, dengan tegas menolak kenaikan BBM. Urusan koalisi urusan lain," kata Anggota Majelis Syuro PKS Refrizal dalam diskusi bertajuk 'BBM Naik BLSM Cair' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (1/6).

Anggota Komisi VI DPR itu mengatakan kebijakan menaikkan BBM saat ini sangat tidak tepat. Alih-alih demi meningkatan perekonomian, menaikkan harga BBM justru dinilai meresahkan masyarakat.

Refrizal menyebut kenaikan harga BBM justru bisa menimbulkan dampak psikologis yang sangat buruk bagi masyarakat.

Jka BBM dipaksakan naik Juni ini, akan bertepatan dengan masa-masa krusial. Seperti tahun ajaran baru dan bulan puasa. Bisa dipastikan tingkat inflasi akan semakin melonjak, dan masyarakat akan kaget dan dirugikan.

"BBM ga naik saja, kalau bulan puasa semua harga juga naik. Apalagi kalau BBM jadi dinaikkan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement