Selasa 28 May 2013 22:36 WIB

BPK: Ada Nama Baru Dalam Hasil Investigasi Hambalang Kedua

Rep: Ira Sasmita/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Ketua BPK Hadi Poernomo (tengah) bersama Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (kanan), dan Wakil Ketua BPK Hasan Bisri (kiri) saat memaparkan laporan Kasus Hambalang kepada Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (31/1
Ketua BPK Hadi Poernomo (tengah) bersama Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (kanan), dan Wakil Ketua BPK Hasan Bisri (kiri) saat memaparkan laporan Kasus Hambalang kepada Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (31/1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo mengaku, terdapat nama baru dalam investigasi anggaran kasus Hambalang tahap kedua.

BPK juga menemukan hal-hal yang sifatnya anomali dan di luar dugaan semua pihak."Ya pasti ada (nama baru), tapi nanti lah ya. Temuan kami yang benar-benar anomali, yang di luar dugaan kita semua, hanya sekarang kami belum bisa membukanya," kata Hadi saat jumpa pers di kantor BPK, Jakarta, Selasa (28/5).

Menurut Hadi, nama baru tersebut bagian dari rangkaian pemeriksaan sekitar 83 saksi oleh BPK. Orang-orang tersebut terdiri dari pejabat eksekutif, legislatif, dan pengusaha.

Akan tetapi, sebelum diserahkan ke DPR dan nama-nama tersebut diselesaikan dalam investigasi anggaran, BPK belum bisa mengungkap mereka ke publik. Menurutnya, BPK tak memiliki kewenangan untuk menyampaikan yang diatur dalam Undang-Undang selain  menyangkut aturan kode etik.

Sebagai gambaran, lanjut Hadi, hal-hal yang substantif masih berhubungan dengan hasil penyelidikan pada Hambalang pertama. Termasuk penyebutan beberapa nama pejabat Kementerian Keuangan.

Semua pejabat, dan pihak-pihak terkait yang telah disebut dalam investigasi hambalang pertama, bisa saja dibuktikan dalam investigas anggaran kedua itu.Karena keterangan dan peran masing-masing pihak dalam investigasi pertama disebutnya cukup jelas dan didalami dalam investigasi kedua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement