REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mendorong lulusan SMK untuk mendirikan wirausaha, bukan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Karena ilmu yang didapat semasa sekolah itu dapat langsung diimplementasikan pada dunia kerja.
Hal itu diungkapkan oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Jawa Timur, Rasiyo saat peresmian Zona Bisnis Centre SMK 1 PGRI Mejayan, Caruban, Madiun, baru-baru ini. Dia juga menyatakan saat ini Jawa Timur merupakan provinsi yang mensukseskan wajib belajar 12 tahun dengan angka perbandingan SMK sebanyak 60 persen.
"Karena, lulusan SMK diyakini dapat mengurangi pengangguran, karena itu, mereka tidak boleh punya cita-cita untuk kuliah usai lulus sekolah," kata Rasiyo.
Zona Bisnis Centre merupakan salah satu model pembelajaran yang mengedepankan konsep wirausaha, sehingga menuntut siswa untuk berkontribusi bagi masyarakat sekitar. Dengan begitu, kompetensi siswa SMK diharapkan mempu menuntaskan permasalahan tenaga kerja di lingkungannya.
Kepala Sekolah SMK PGRI 1 Mejayan, Sampunhada mengatakan tujuan dibentuknya Zona Bisnis Centre ini sebagai pusat kewirausahaan siswa. Di dalamnya terdapat hasil produk antara lain audio visual, kerajinan tangan, listrik, instalasi rumah, otomotif, bengkel dan pencucian mobil.
"Kami Memberdayakan semua potensi yang dimiliki oleh sekolah untuk menjadikan sistem pendidikan lebih bermutu, karena lulusan SMK lebih ditekankan siap di dunia kerja dan berwirausaha secara mandiri," ujarnya.