Jumat 24 May 2013 17:15 WIB

Anis Matta: Ibarat Penerbangan, PKS Tak Mungkin 'Delay'

Rep: Ira Sasmita/ Red: Citra Listya Rini
Presiden PKS, Anis Matta
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden PKS, Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imbas kasus hukum yang melibatkan mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) yang turut berdampak pada PKS secara institusi. Terlapas dari dampak buruk kasus LHI, PKS menyatakan tetap optimis bisa merealisasikan target tiga besar pada Pemilu 2014 nanti.

Presiden PKS Anis Matta mengibaratkan kasus yang mendera partai yang dipimpinnya saat ini ibarat sebuah turbulensi yang sangat kuat. Jika dianalogikan dalam dunia penerbangan, saat ini cuaca sangat buruk dan sulit untuk melakukan penerbangan, bahkan lepas landas alias take-off. 

Meski cuaca buruk, Anis mengatakan penerbangan harus tetap dilakukan tepat waktu. Penerbangan tidak bisa ditunda karena waktu yang tersisa tidak panjang.

"Pesawat tidak mungkin kami delay. Kami memilih tetap terbang meski cuacanya buruk. Sebab tidak terbang juga ada risikonya, PKS tidak ada pilihan untuk take-off," kata Anis saat menyampaikan pidato politiknya di hadapan pimpinan DPW dan DPD PKS dalam acara Election Update di Jakarta, Jumat (24/5).

Karenanya, Anis emminta semua kader PKS harus tetap berada dalam satu kekuatan. Menjadi mesin penggerak untuk merealisasikan kemenangan PKS pada pemilu 2013. Meski persoalan terus mendera, PKS tidak bisa mundur.

"Pemilu tidak bisa ditunda, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suaka, kami harus sampai ke tujuan," ujar mantan Wakil Ketua DPR ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement