Kamis 23 May 2013 08:16 WIB

Bupati Purwakarta Larang Sekolah Studytour ke Luar Kota

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: M Irwan Ariefyanto
 Siswa Taman Kanak-kanak (TK) /ilustrasi
Siswa Taman Kanak-kanak (TK) /ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, melarang sekolah taman kanak-kanak (TK) untuk studytour ke luar kota. Pasalnya, masih banyak daerah-daerah di Purwakarta yang belum dikunjungi anak-anak tersebut. Apalagi, hanya sekedar berdamawisata, seyoygyanya lebih diarahkan untuk mengenal kawasan wisata lokal dulu. "Kami ingin, anak-anak TK ini lebih mengenal kotanya dulu," ujar Dedi, kepada ROL.

Kegiatan anak-anak TK ini, lanjut Dedi, sebagian besar merupakan bermain. Begitu juga dengan acara tahunan studytour, yang intinya yaitu rekreasi dengan siswa. Dari pada bermainnya jauh-jauh ke luar kota, lebih baik kenalkan dulu tempat-tempat wisata di dalam kota.

Selain itu, resiko studytour ke luar kota sangat besar. Selain itu, waktu di perjalanannya juga lama. Sedangkan, bila rekreasi di dalam kota, ada sejumlah keuntungan yang bisa didapat. Yakni, hemat biaya, hemat waktu, serta tenaga. Tapi, ada keuntungan besarnya, anak-anak tersebut akan lebih paham mengenai lingkungan di sekitarnya.

Di Purwakarta, banyak lokasi wisata yang bisa dijadikan tujuan studytour. Bahkan, tak hanya rekreasi, ada juga yang sarat akan nilai edukasi. Seperti, Kampung Kahuripan Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong. Di kampung itu, anak-anak bisa mengikuti kegiatan penduduk lokal. Seperti, menanam padi, membuat gula aren, atau penganan ringan.

Kemudian, ada juga kawasan wisata Waduk Jatiluhur. Selain ada tempat rekreasinya, anak-anak juga bisa dikenalkan dengan proses pembuatan listrik yang berasal dari air.  "Jika dari kecil mereka sudah diajak ke tempat-tempat wisata yang mengandung unsur edukasi, diharapkan kedepannya mereka jadi anak yang cerdas," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement