Selasa 21 May 2013 10:11 WIB

Setor Rp 400 Ribu ke Serikat Pedagang, PKL Tetap Digusur

Pedagang Kaki Lima/ilustrasi
Foto: Antara
Pedagang Kaki Lima/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR -- Operasi penertiban terhadap para pedagang kaki lima di stasiun terus dilakukan PT KAI. Beberapa stasiun seperti Stasiun Pasar Minggu dan Stasiun Juanda menjadi target operasi.

Salah satu pedagang yang biasa berjualan di Stasiun Juanda, Ahmad, mengaku pasrah dengan penggusuran yang dilakukan PT KAI.

Pria yang telah berdagang selama sepuluh tahun di Stasiun Juanda ini juga belum memiliki rencana akan pindah berdagang kemana. "Saya belum tidur dari semalam karena jaga-jaga," kata dia dengan mata memerah di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (21/5).  

Menurut Ahmad, setiap bulannya dia membayar uang sewa Rp 400 ribu ke pengurus Serikat Pedagang Juanda (SPJ). Namun demikian, ia juga tidak mengerti kemana uang tersebut disetorkan. 

Seperti diketahui, PT KAI secara bertahap melakukan penertiban di semua stasiun di Jabodetabek. Penertiban ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pada penumpang.

Mulai Juni nanti, PT KAI akan memberlakukan tiket elektronik untuk semua perjalanan. Untuk mendukung program itu, area stasiun harus bersih dari pedagang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement