Jumat 17 May 2013 22:38 WIB

Titik Banjir di Batam Bertambah

banjir ilustrasi
Foto: antara
banjir ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam Yumasnur mengatakan jumlah titik banjir di wilayah itu bertambah dari 27 lokasi pada tahun lalu menjadi 40 lokasi akhir-akhir ini akibat berbagai perubahan tata guna lahan.

"Awalnya kami survei ada 27. Sekarang ada tambahan titik-titik baru, di lokasi yang masih tahap pengembangan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam Yumasnur, Jumat (17/5). Daerah rawan banjir yang baru di antaranya Tiban Pom Bensin, Muka Kuning dan Tanjung Piayu.

Perubahan tata guna lahan yang cepat, dari hutan, semak belukar dan daerah serapan air lainnya menjadi kawasan ruko atau perumahan membuat aliran air terganggu. Lokasi banjir yang baru itu umumnya di tempat yang masih dalam tahap pembangunan, pengembang belum sempat membuat drainase.

"Jadi pelan-pelan mengalir ke tempat lain," kata dia.

Selain itu banjir juga disebabkan sampah masyarakat yang menyumbat di parit dan sungai. Ia mengatakan sewaktu pemerintah hendak menangani banjir di daerah Batu Aji, misalnya, diketahui bahwa aliran air tidak jalan karena tumpukan sampah.

Pengaruh pasang surut air laut juga menyebabkan daerah-daerah tertentu yang biasanya tidak terkena banjir menjadi digenangi air. Menurut Kepala Dinas, hal itu terjadi di Tiban. "Saat hujan, ternyata air laut juga naik, sehingga masuk ke daratan," kata dia.

Potensi curah hujan tinggi di Batam juga menjadi penyebab banjir, kata dia menambahkan.

Untuk mengatasi banjir, ia mengatakan pemerintah melakukan serangkaian normalisasi aliran air menggunakan alat berat. Dinas PU juga memperbaiki serta memperdalam dan memperlebar drainase. Sebagian pembenahan drainase menggunakan biaya APBN, kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement