Senin 13 May 2013 22:33 WIB

Banyak Kosmetik Berbahaya, Warga Salahkan Pemerintah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Kosmetik (ilustrasi)
Kosmetik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya produk kosmetika berbahaya yang beredar di pasaran mulai meresahkan warga. Mereka menilai, beredarnya kosmetik yang mengandung zat kimia berbahaya itu terjadi akibat kurangnya pengawasan dari pemerintah.

"Menurut saya itu meresahkan masyarakat, akibat kurangnya pengawasan pemerintah. Apalagi kalau produknya sudah tersebar ke pasar-pasar, pastinya sangat merugikan masyarakat," kata seorang warga, Neneng kepada Republika, Senin (13/5).

Dia mengaku selalu memakai produk kosmetik yang sudah terkenal mereknya untuk menjaga keamanan. Dia pun tidak berani mencoba-coba produk lain yang belum tentu aman. 

"Sebenarnya dari masyarakatnya juga harus lebih waspada, jangan terpancing dengan kosmetik murah," ujar wanita yang tengah mengandung enam bulan ini.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) baru saja merilis daftar kosmetik yang mengandung zat kimia berbahaya. Antara lain kosmetik merek Al Tabita, Green Alvina, Hayva, dan Chrysan. Kebanyakan dari produk kosmetik tersebut mengandung mercury. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement