REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI membangun Assessment and Development Center, sebagai upaya meningkatkan kapasitas para pegawainya.
"Ini adalah proses yang terstandar guna mengukur kompetensi dan potensi keberhasilan pegawai dalam suatu jabatan di lingkungan Kemhan," ujar Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Jumat (10/5).
Purnomo menerangkan, untuk tahap implementasinya, Kemenhan telah membuat kamus tentang kompetensi perilaku dan kompetensi teknis bagi pegawainya. Sementara untuk sarana dan prasarana pendukung, instansinya menyediakan ruangan khusus untuk Assessment Center yang rampung dibangun Januari lalu.
Proses penilaian kompetensi individu aparatur Kemenhan, ujar Purnomo menerangkan, dilakukan 19 orang assessor dengan memperhatikan petunjuk pelaksanaan (juklak) dari Sekjen Kemhan.
Ada beberapa alat ukur dan metode yang digunakan dalam pengukuran kompetensi pegawai tersebut. Di antaranya adalah metode simulasi diskusi kelompok tanpa pemimpin dan metode penugasan presentasi. Di samping itu, penilaian kompetensi individu pegawai di lingkungan Kemhan juga dilakukan dengan metode penugasan analisis kasus, simulasi bermain peran, wawancara berbasis kompetensi, dan penggunaan psikometri.
“Semua ini dilakukan untuk terwujudnya reformasi aparatur negara di tubuh Kementerian Pertahanan,” ujarnya menerangkan.
Selain mengukur kompetensi pegawai, kegiatan Assessment Center juga meliputi pengambilan data psikologi pegawai, pelaksanaan benchmarking bagi para assessor di Melbourne Business School Australia, serta assessment bagi pegawai eselon IV Kemhan.