Selasa 07 May 2013 12:30 WIB

BNN : Indonesia Pasar Narkoba Favorit Pengedar

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Mansyur Faqih
Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Anang Iskandar
Foto: Antara
Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Anang Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar mengatakan, peredaran narkoba di Indonesia telah menyentuh titik yang mengkhwatirkan. Akibatnya, Indonesia kini menjadi satu di antara sekian banyak pasar narkoba yang diincar oleh bandar-bandar internasional.

"Ini sudah lampu kuning. Negara kita sudah bukan lagi sekedar jadi transit pengiriman narkoba. Tapi sudah jadi pasar yang menggiurkan buat mereka," kata Anang di Jakarta, Selasa (7/5).

Anang menambahkan, pengedar semakin tergiur masuk Indonesia melihat jumlah pengguna yang mencapai empat juta orang. Cara para pengedar meraup untung yaitu dengan terus memasok produk baru guna menghindari hukum negara. Produk yang mengandung zat baru namun tetap mengandung unsur adiktif ini getol dikembangkan untuk mengganti jenis yang lama.

Beruntung, menurut Anang, BNN memiliki banyak tenaga ahli yang mumpuni untuk membongkar semua obat-obatan yang dicurigai mengandung zat haram. Sehingga, peredaran produk tersebut dapat segera dihentikan.

"Setidaknya udah ada 14 zat baru yang BNN berhasil deteksi. Ini menjadikan perlunya langkah positif tidak hanya dari kami tapi dari semua elemen termasuk masyarakat," kata dia.

"Kita harus bergerak, sama-sama bebaskan negara ini dari narkoba. Tahun 2015 adalah target kami Indonesia bebas narkoba," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement