Jumat 03 May 2013 15:16 WIB

Korban Peluru Nyasar Tuntut Kejelasan Proses Hukum

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dewi Mardiani
Penembakan  (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joshua Lott
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah hampir dua bulan berlalu, korban peluru nyasar di Jalan Cideng tidak juga mendapat kejelasan. Istiadi, orangtua Safira Raudatul Jannah yang menjadi korban, menuntut kejelasan kasus yang menimpa anaknya. ''Yang kami inginkan, pelaku mengaku dan bertanggung jawab,'' kata Istiadi yang ditemui di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Jumat (3/5).

Safira, korban peluru nyasar tersebut menuturkan, saat kejadian (10/3), ia dan sembilan orang temannya pergi ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Cideng sekitar pukul 12.00 WIB. Ketika itu, ada segerombolan pengendara motor mengebut sambil berteriak ''Polisi, polisi''. ''Saya dan teman-teman yang menunggu tetap di sana (SPBU) dan tidak terpengaruh hal itu,'' kata Safira.

Selesai mengisi bensin, mereka kemudian melanjutkan perjalanan. Saat itulah muncul dua mobil berwarna hitam. Dari mobil keluar seseorang berbaju putih dibalut jaket hitam melepaskan dua tembakan dari arah belakang Safira. Tembakan pertama di arahkan ke udara dan tembakan ke dua ke arah jalan. Safira berada di motor paling belakang, sekitar lima meter dari sumber tembakan.

Safira baru menyadari kakinya tertembak saat ia merasakan kakinya panas dan nyeri. Opi, teman yang membonceng Safira, segera membawanya ke klinik 24 jam. Klinik tak bisa berbuat banyak dan meminta Safira untuk melakukan rontgen di rumah sakit. Setelah berpindah dari tiga rumah sakit, akhirnya dia dibawa ke RS Fatmawati. Namun, siswi kelas 9 SMP Harnasto Institut itu tidak langsung ditangani. Pihak RS Fatmawati memerlukan surat dari kepolisian atas luka tembak di kaki kiri Safira.

Ayah korban akhirnya berhasil mendapat surat keterangan dari Polsek Metro Gambir setelah memastikan anaknya bukan pelaku kriminal. Safira kemudian dapat dioperasi untuk mengangkat proyektil di kaki Safira. Sejak laporan orang tua korban ke Polsek Metro Gambir hingga hari ini, orangtua korban belum menerima kabar perkembangan apapun dari kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement