Kamis 02 May 2013 20:52 WIB

Peringati Hardiknas, Mahasiswa Yogya Tuntut UN Dihapus

Rep: Yulianingsih/ Red: Hazliansyah
Ujian Nasional (UN) tingkat SMP.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ujian Nasional (UN) tingkat SMP. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ratusan mahasiswa Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Taman Parkir Abu Bakar Ali Yogyakarta, Kamis (2/5). Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Menolak Dijajah Kembali (Monjali) ini menuntut pemerintah menghapuskan Ujian Nasional (UN).

Para mahasiswa berasal dari beberapa elemen mahasiswa di Yogyakarta antara lain GMNI Yogyakarta, PMII Sleman, PMII DIY, HMI Yogyakarta, GMKI, AM UNY, IMM DIY dan beberapa lembaga mahasiswa lainnya.

Selain menggelar orasi dan membawa spanduk bertuliskan penolakan UN, mereka juga membagikan pernyataan sikap ke masyarakat.

Koordinator Umum Aksi, Abdul Wahid mengatakan, gagalnya pelaksanaan UN menunjukkan ketidakmampuan pemerintah dalam menunjang pendidikan di Indonesia.

"UN yang dilaksanakan tidak serentak di berbagai daerah, menunjukkan pemerintah tidak becus dalam mengawal pendidikan," ujar dia.

Kondisi ini, kata dia, jelas merugikan anak bangsa. Abdul mengatakan, UN bukan merupakan standar pendidikan yang layak diterapkan. Dengan manajemen yang tidak matang, UN justru jadi boomerang bagi pendidikan di Indonesia.

Karena itu mereka menolak UN sebagai parameter peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Mereka meminta pemerintah menghapuskan kebijakan UN tersebut.

Selain menolak UN, mereka juga menuntut dihapuskannya kurikulum 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement