Rabu 01 May 2013 17:23 WIB

Semua TPS di Kabupaten Semarang Rawan Gangguan Kamtibmas

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Djibril Muhammad
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Semarang dianggap memiliki kerawanan terhadap ancaman gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), selama pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) Jawa Tengah.

Kapolres Semarang, AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan menegaskan, meski pihaknya juga telah memetakan sejumlah TPS dengan tingkat kerawanan khusus. Namun semua TPS tetap memiliki potensi gangguan kamtibmas, yang dipicu ketidakpuasan pendukung masing-masing pasangan calon gubernur.

"Mengapa semua TPS dinyatakan rawan, hal ini memiliki maksud agar Polres Semarang tidak kecolongan," tegas August Pangaribuan, usai memimpin 'Simulasi Pengamanan TPS dan Penanggulangan Tindakan Anarkis pada Pelaksanaan Pilgub Jawa Tengah 2013', di kompleks Gelanggan Olahraga Bumi Serasi, Wujil, Ungaran, Rabu (1/5).

Menurut Kapolres, Pemetaan wilayah rawan –secara khusus– memang ada dengan melihat situasi serta catatan kejadian yang sebelumnya pernah terjadi. Seperti di Kecamatan Kaliwungu, karena pernah terjadi gangguan kamtibmas dan jatuhnya korban jiwa yang dipicu pilkades.

Adapun untuk mengamankan pelaksanan pemilukada Jawa Tengah di wilayah hukum Polres Semarang akan dilaksanakan secara tertutup dan terbuka. Selain melibatkan semua satuan di lingkup Polres Semarang, pengamanan ini juga melibatkan unsur lain, seperti TNI.

Menurut Kapolres, pihaknya tetap besinergis dengan TNI agar jalannya pemilukada di Jawa Tengah dapat berlangsung dengan aman dan kondusif.

"Melalui simulasi ini, jajaran Polres Semarang siap untuk melaksanakan pengamanan hajat pemilukada Jawa Tengah yang akan digelar 26 Mei mendatang," tambahnya.

Upaya lain yang sudah dilakukan, masih lanjut Augustinus Pangaribuan, adalah melakukan pendekatan dan sinergi dengan para tokoh agama hingga tokoh masyarakat serta elemen masyarakat lainnya agar ikut menciptakan kamtibmas yang lebih kondusif di wilayah Kabupaten Semarang.

Sementara jumlah personel yang dilibatkan dalam simulasi pengamanan ini mencapai 396, yang terdiri atas anggota Polres Semarang, TNI AD yang diterjunkan dari Kodim, unsur Linmas dan lainnya.

Kapolres juga menambahkan, hingga ini juga belum ada laporan mengenai pelanggaran dalam tahapan pelaksanaan pemilukada Jawa Tengah yang sudah berjalan. "Sementara tahapan pemilukada ini masih tertib dan lancar," tegasnya.

Hadir dalam simulasi ini antara lain, Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bambang Kusriyanto; Wakil Bupati Semarang, Warnadi; Ketua PN Kabupaten Semarang Zaenuri; Ketua KPU, Agoes Hasto Oetomo dan sejumlah perwakilan partai politik (parpol).

Seperti diketahui, pada pemilukada Jawa Tengah nanti sebanyak 703.751 pemilik hak suara akan melaksanakan hak pilihnya di 1.400 TPS, yang tersebar di 19 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Semarang.

Kabag Operasional Polres Semarang, Kompol Yuyun Arief menambahkan, selain untuk mengukur kesiapan jajaran, simulasi ini juga untuk mengukur kesiapan Polres semarang dalam mendukung Operasi Mantap Praja Candi 2013, atau Mantab Praja Candi 2013.

"Dalam simulasi ini diperagakan beberapa skenario serta tahapan prosedur pengamanan atas adanya gangguan kamtibmas terhadap kelancaran jalannya pemilihan gubernur Jawa Tengah," ujarnya kepada wartawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement