REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Sebanyak 16 juta penduduk di Indonesia belum melakukan perekaman KTP elektronik dari total 191 juta potensi e-KTP secara nasional, kata Dirjen Kependudukan Kementerian Dalam Negeri Irman di Lamongan, Jatim, Selasa.
Ia berharap, seluruh masyarakat di daerah agar menyelesaikan perekaman e-KTP paling lambat pada bulan Juli 2013, sehingga pada Agustus hingga Oktober pemerintah bisa melakukan pencetakan, dan pada November hingga Desember sudah bisa dibagikan ke penduduk hingga level kecamatan.
"Kami juga minta agar seluruh kepala daerah membantu menyelesaikan secara cepat, sebab pada 1 Januari 2014 KTP lama sudah tidak berlaku lagi dan tidak diakui dalam transaksi di berbagai unit pelayanan, seperti perbankan dan kepolisian," kata Irma yang datang ke Lamongan dengan tujuan sosialiasai pelaksanaan e-KTP.
Dikatakannya, kunjungannya ke beberapa daerah memiliki kontribusi besar terhadap program e-KTP, yakni meminta seluruh kepala daerah membantu perekaman e-KTP bagi warga yang belum melakukannya.
Sementara dalam perekaman e-KTP secara nasional, Irma juga mengaku terdapat 800 ribu penduduk yang mencoba melakukan perekaman e-KTP lebih dari sekali atau ganda.
Namun, karena proses perekamannya melibatkan identifikasi iris mata dan sidik jari, aksi percobaan perekaman e-KTP ganda itu langsung terdeteksi pihak kementerian.
"Ada penduduk Sumedang yang mencoba melakukan perekaman e-KTP ganda di Jakarta Selatan dengan modus mengubah tanggal lahir, namun upaya itu terdeteksi. Selain itu, ada modus lain dengan mengganti nama hingga memakai rambut palsu yang akhirnya juga terdeteksi," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendi yang mendampingi kunjungan Dirjen Kependudukan mengatakan, untuk wilayah Lamongan proses pencatatan e-KTP sudah mencapai 900 ribu penduduk.
Dari jumlah pendataan itu, sampai saat ini jumlah e-KTP yang sudah diterima atau dibagikan kepada pihak kecamatan mencapai 738.122 unit atau 82,92 persen.
"Dari satu juta lebih penduduk wajib e-KTP di Lamongan, kini sudah tercatat sebanyak 900 ribu penduduk, atau selesai 82,14 persen, dan ini sudah sangat banyak dan bagus," katanya.