Senin 29 Apr 2013 07:05 WIB

Indonesia Masih Kekurangan Pekerja Sosial

Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri
Foto: Musiron/Republika
Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri menyatakan negara Indonesia masih membutuhkan tambahan pekerja sosial dalam penanganan masalah sosial dan bencana alam.

"Tenaga yang ada di Indonesia saat ini masih belum mencukupi untuk menangani permasalahan sosial yang komplek dan dinamis," kata Mensos Salim Segaf Al-Jufri, di Padang.

Menurut dia, berdasarkan data yang ada pekerja sosial di Indonesia sebanyak 15 ribu orang yang bertugas menangani masalah sosial.

"Sementara pekerja sosial di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi pada tahun 2012 diperkirakan baru ratusan orang," ujar dia.

Dalam menangani masalah sosial, lanjut Salim Segaf Al-Jufri, negara ini masih membutuhkan sebanyak 155 ribu orang pekerja sosial.

"Masalah-masalah sosial di Indonesia harus ditangani oleh orang-orang profesional yang memiliki basis pendidikan dan latar belakangan pengetahuan penanganan bencana," ungkap dia.

Dia mengatakan, upaya mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial merupakan tugas semua pihak. Kementerian Sosial berupaya menyiapkan sumber daya manusia di bidang kesejahteraan sosial.

"Pengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan adalah tanggungjawab bersama, tidak hanya pemerintah. Tapi melibatkan kampus, pemda dan masyarakat," kata Mensos.

Menurut dia, bagi pekerja sosial yang sudah mendedikasikan waktu, pikiran dan tenaganya, patut diberikan apresiasi dan penghargaan yang layak.

"Sangat layak diberikan apreasiasi bagi pekerja sosial, seperti PSM, Karang Taruna, Pelopor Perdamaian dan Tagana yang jumlahnya sekitar 378.000 orang selaku Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM)," ujar dia.

Kemensos baru menjangkau rata-rata 8 persen penyandang masalah sosial dari 15 juta keluarga. Jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial itu, di antaranya ketunaan sosial, keterlantaran, kecacatan, keterpencilan, kebencanaan, serta kekerasan sosial ekonomi.

"Untuk itu, dibutuhkan pendekatan pekerjaan sosial bagi individu, keluarga, kelompok dan komunitas, agar mereka memiliki akses terhadap pelayanan sosial dasar untuk mencapai taraf kesejahteraan dan kualitas hidup lebih baik," jelas Salim Segaf Al-Jufri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement