REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 250 rumah tidak layak huni di Payakumbuh, Sumatera Barat yang tercatat masuk dalam program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni dari Kementerian Sosial Republik Indonesia telah selesai terbangun.
Pengerjaan pembangunan rumah tersebut melibatkan 100 orang pekerja dan masing-masing rumah mendapatkan bantuan sebesar Rp.10 juta. Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan, cepatnya pembangunan tersebut tidak lepas dari peran pemerintah daerah, pemuda, aparat kepolisian, dan TNI.
Berdasarkan data Kemensos, terdapat 2,3 juta rumah tak layak di 33 provinsi. "Kemensos berupaya memenuhi kebutuhan rumah bagi warga miskin dengan progran rehabilitasi rumah tidak layak huni menjadi layak huni," ujarnya dalam kunjungan di Kelurahan Talawi, Kecamatan Payakumbuh Utara, Payakumbuh, Ahad (28/4).
Tujuan utama program ini tidak hanya sebatas pembangunan fisik rumahnya saja, namun membangun nilai kearifan lokal yang ada di masyarakat. Rehabilitasi rumah tersebut dilakukan sendiri oleh masyarakat secara gotong royong, sehingga menjadi stimulan agar warga tetap memiliki nilai kebersamaan.
Selain itu, program ini diharapkan dapat membangun semangat kesetiawanan sosial di berbagai daerah dan bisa menjadi motivasi bagi warga setempat. "Banyak permasalahan di sejumlah daerah yang ingin kami bedah, tmudah-mudahan program ini bisa membantu," ujarnya.