Sabtu 27 Apr 2013 16:11 WIB

Satu Korban Longsor Garut Belum Ditemukan

Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT--Keluarga mengaku penasaran untuk mencari korban, Enoh (53) yang hilang tertimbun longsor tanah tebing Puncak Lancang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu, sementara pemerintah sudah menetapkan batas waktu pencarian korban dihentikan, Jumat (26/4).

"Sebenarnya pencarian selama tujuh hari, sampai Jumat sesuai aturan, tapi keluarga korban masih penasaran, maka kami bantu dengan perpanjang waktu pencarian," kata Kepala BPBD Kabupaten Garut, Zatzat Munajat usai melakukan pencarian korban, Sabtu.

Ia mengatakan perpanjangan waktu pencarian hanya dilakukan selama setengah hari atau sampai pukul 12.00 WIB dengan mengerahkan sejumlah anggota TNI/Polri, petugas Pertamina, relawan bencana, dibantu masyarakat.

Namun pencarian dengan menggunakan peralatan cangkul itu, kata Zatzat, tidak berhasil menemukan atau tanda-tanda lain keberadaan korban longsor. "Kami sudah melakukan upaya semaksimal mungkin tapi korban Enoh sampai siang ini tidak ditemukan," katanya.

Ia menjelaskan alasan batas waktu dihentikannya pencarian korban karena keterbatasan tenaga dan tingkat kejenuhan sejumlah tim yang dikerahkan dalam pencarian itu.

Selain itu, lanjut Zatzat bencana alam bukan hanya terjadi di Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, tetapi sejumlah daerah di Garut juga dilanda bencana longsor dan jembatan ambruk.

"Selama tujuh hari ini kita fokus mencari korban longsor disini (Puncak Lancang), makanya kami hentikan karena harus melakukan penanggulangan bencana di daerah lainnya," jelas Zatzat.

Kepala Desa Sukakarya, Asep Hamdani, meminta kepada keluarga korban tidak melakukan pencarian sendirian atau tanpa sepengetahuan BPBD dan aparat yang berwenang.

Menurut dia, Puncak Lancang merupakan kawasan rawan pergerakan tanah, jika masyarakat memaksakan diri mencari korban, khawatir terjadi longsor susulan. "Lokasi itu rawan longsor, masyarakat jangan lagi ke lokasi itu karena takut nanti ada korban jiwa lagi," kata Asep.

Sebelumnya bencana longsor itu menimbun tiga orang perempuan yang sedang beraktivitas di kebun lahan Perhutani atau sekitar lokasi operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, Pertamina Kamojang, Sabtu (20/4).

Dua jasad korban yaitu Elah berhasil ditemukan sekitar dasar tebing dalam timbunan tanah, Selasa (23/4), selanjutnya jasad Juhaenah (44) ditemukan, Jumat (26/4) pagi, sedangkan Enoh masih dinyatakan hilang disekitar lokasi longsor.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement