REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa sebagai calon presiden (capres) terus menguat.
Berdasarkan survei yang dilakukan laman politicawave.com pada periode 18-24 April, elektabilitas Hatta sebagai capres tercatat sebagai yang tertinggi dibandingkan sederet capres lainnya.
Dari sisi share of awareness, Hatta menduduki peringkat pertama dibandingkan capres-capres lain. Menurut politicawave.com, share of awareness Hatta mencapai 16,8 persen.
Peringkat kedua ditempati Mahfud MD dengan share of awareness mencapai 13,9 persen.
Posisi ketiga ditempati Dahlan Iskan dengan share of awareness mencapai 13,4 persen. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menduduki posisi keempat dengan 11,2 persen.
Hatta Rajasa pun unggul dibanding calon-calon lainnya dari sisi share of citizen. Berdasarkan hasil survei tersebut, persentase share of citizen Hatta mencapai 13,6 persen. Sedikit di bawahnya, posisi kedua ditempati Dahlan Iskan dengan angka 12,5 persen. Megawati berada di posisi ketiga dengan 12,7 persen, dan Mahfud MD 10,1 persen.
Kian menguatnya elektabilitas Hatta Rajasa itu mendapat sambutan dari Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional, Tjatur Sapto Edy. ''Alhamdulillah, kami gembira dan bersyukur dengan hasil survei yang telah dilakukan politicawave.com itu. Data ilmiah itu kian menegaskan keyakinan kami semua,'' ujar Tjatur.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menegaskan, semakin tingginya elektabilitas Hatta Rajasa menunjukkan sosok capres yang akan diusung PAN itu populis dan merakyat.
Menurut dia, rakyat dengan jelas tak hanya melihat bahwa Hatta telah mengabdikan diri dan bekerja keras untuk memajukan bangsa dan negara.
Rakyat juga mau tak mau melihat bahwa Hatta-lah figur pemimpin yang memiliki rekam jejak paling variatif dalam pengabdian. Selama ini Hatta tercatat telah mengabdi sebagai menteri perhubungan, menteri sekretaris negara, menteri koordinator perekonomian, dan saat ini juga sebagai pejabat menteri keuangan.
"Hasil ini, bagi kami membuktikan bahwa rakyat juga sudah semakin dewasa dalam menentukan pilihannya,'' tutur Tjatur.