Senin 22 Apr 2013 19:21 WIB

Ujian Nasional SMP di Sumsel Berjalan Lancar

Rep: Maspril Aries/ Red: Heri Ruslan
Ujian Nasional (UN) tingkat SMP.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ujian Nasional (UN) tingkat SMP. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Pelaksanaan ujian nasional (UN) untuk SMP di Sumatera Selatan (Sumsel) pada hari pertama, Senin (22/4) berjalan lancar.

Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Bonny Syafrian menjelaskan, dari hasil pemantauan hari pertama pelaksanaan semua bisa berjalan lancar. “Belum ada belum ada laporan seperti lembar soal kurang atau atau masalah lain,” katanya.

Sebelum pelaksanaan UN, pada Ahad malam petugas dari Dinas Pendidikan provinsi serta kabupaten dan kota di Sumsel telah memeriksa langsung segala persiapan dan juga materi soal.

Menurut Bonny Syafrian pada Jumat (19/4) lalu saat soal dan lembar jawaban didistribusikan memang ada laporan dari tiga kabupaten, yaitu dari Kabupaten Ogan Ilir (OI) kekurangan sebanyak 73 soal dan LJUN untuk 73 siswa, Kabupaten Muara Enim (ME) kekurangan untuk 17 siswa, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) kekurangan untuk 17 siswa.

“Kekurangan tersebut langsung diatasi dengan meminta penambahan soal dan lembar jawaban langsung ke percetakan. Hari Sabtu dan Minggu yang diminta tersebut sudah tiba dan langsung didistribusikan ke tiga kabupaten tersebut,” tambahnya.

Pelaksanaan UN pada hari pertama di Palembang memang sedikit berbeda dengan saat pelaksanaan UN untuk siswa SMA, yaitu tidak ada pejabat setingkat kepala daerah yang memantau pelaksannaan UN SMP tersebut. Di Palembang pemantauan hanya dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang, Riza Pahlevi.

Menurut Riza Pahlevi, jumlah peserta UN SMP di Palembang tahun 2013 tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Peserta UN SMP/MTs di Kota Palembang berjumlah 24.451 orang siswa dan peserta paket B yakni 227 orang. Sementara itu pelaksanaan UN di beberapa SMP Negeri di Palembang berjalan lancar.

Pada ruang kelas memang banyak terlihat siswa berwajah tegang saat menghadapi lembar soal UN hari pertama pelajaran Bahasa Indonesia.Kondisi berbeda terjadi di Kota Pagaralam. Hari pertama UN di daerah yang berada di kaki Gunung Dempo tersebut, dari data Disdikpora setempat darii laporan yang masuk ada 40 siswa SMP sederajat peserta UN  yang tidak ikut atau tidak datang tanpa keterangan.

Ke-40 Siswa yang tidak hadir tersebut berasal dari sekolah di subrayon I sebanyak  17 peserta, sub rayon II sebanyak 10 peserta dan sub rayon III ada 13 peserta tidak hadir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement