Senin 22 Apr 2013 00:17 WIB

Dinkes: 1.560 Warga Bekasi Terserang TBC

Penyakit TBC (ilustrasi).
Foto: gsahs.nsw.gov.au
Penyakit TBC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat hingga Desember 2012 sedikitnya 1.560 warga setempat mengidap penyakit Tuberkulosis (TBC).

"Jumlah itu adalah yang berhasil kita catat melalui Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)," kata kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Moermansyah Boestari, di Cikarang, Ahad (21/4).

Menurut dia, data tersebut diperoleh pihaknya dari 32 Puskesmas yang tersebar di 23 kecamatan setempat. Sebanyak 1.450 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, dan sisanya tidak kembali berobat. "Artinya hampir semua pengidap TBC sembuh setelah diobati," katanya.

Menurut dia, penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Mikobakterium Tuberklosa itu harus menjalani pengobatan rutin. "Penyakit ini berpotensi akan kambuh lagi bila tidak diobati secara rutin. Bahkan, penyakit ini juga rentan menular," katanya.

Menurut Ari, mayoritas pengidap penyakit tersebut adalah warga dengan usia produktif. "Penyakit TBC ini menyerang warga pada usia rata-rata 15-35 tahun, boleh dibilang usia masih produktif," katanya.

Dikatakan Ari, pada umumnya penyakit TBC menular melalui udara, dan biasanya bakteri mikobakterium tuberklosa terbawa pada saat seseorang batuk lalu mengeluarkan dahak.

"Bahayanya jika bakteri selalu masuk dan terkumpul dalam paru-paru, maka bakteri ini akan berkembang biak dengan cepat apalagi yang mempunyai daya tahan tubuh yang rendah," katanya.

Mayoritas pasien berasal dari kawasan yang lingkungannya kotor dan kumuh. "Pasiennya hampir merata dari setiap kecamatan, namun rata-rata dari wilayah pelosok, seperti Babelan dan Cibarusah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement