REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Sumatera Barat memasang sebanyak 70 unit sirene peringatan dini tsunami di Kota Padang dan Padang Pariaman pada tahun ini sebagai upaya melengkapi sistem mitigasi bencana alam.
"Kebutuhan sirene peringatan dini tsunami pada tujuh kabupaten dan kota di Sumbar sekitar 600 unit, secara bertahap mulai dipasang pada tahun 2013 sebanyak 70 unit," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ade Edward di Padang, Ahad (21/4).
Sebanyak 10 unit, kata dia, mulai dipasang di daerah pinggir pantai yang pandat penduduk, titik lokasinya pada gedung-gedung yang tinggi, seperti bangunan sekolah yang dijadikan shelter, antara lain, SMA 1, kampus UBH, dan UNP.
Pada tahun ini, lanjut dia, prioritas dipasang untuk wilayah Padang dan Padang Pariaman. Jika melihat jumlah keseluruhan dari kebutuhan yang 600 unit, di Padang yang paling banyak karena paparan penduduknya relatif cukup padat.
Daerah yang penduduknya padat di kawasan pantai, kata dia, titik pemasangan dua sampai tiga lapis ke dalam atau ke bagian daratan.
"Kalau sebaran penduduknya jauh-jauh, dipasang yang besar-besar. Sebaliknya, kalau jarak dekat, ukuran kecil tetapi jumlahnya banyak," ujarnya.
Menurut dia, sistem peringatan dini yang dipasang tidak terlalu rumit dalam pemeliharaannya karena tidak berkaitan dengan jaringan PLN karena hanya menggunakan solarsel.
Kemudian, pengoperasiolannya relatif sangat murah karena tidak ada bayar pulsa dan hanya perawatan ganti aki sekali dua tahun, serta kondisi fisiknya bisa dipantau dari lantor Pusdalops, berapa voltasenya, apa yang rusak atau baterainya habis bisa dicek dari jauh melalui sistem teknologi.