Sabtu 20 Apr 2013 08:46 WIB

Pengungsi Dieng Diizinkan Pulang

Rep: eko widiyanto/ Red: Endah Hapsari
Sejumlah warga menyaksikan aktivitas kawah Timbang di kawasan dataran tinggi Dieng yang terus mengeluarkan gas CO2 di Dukuh Simbar, Sumberrejo, Batur, Banjarnegara, Jateng, Senin (30/5).
Foto: Antara
Sejumlah warga menyaksikan aktivitas kawah Timbang di kawasan dataran tinggi Dieng yang terus mengeluarkan gas CO2 di Dukuh Simbar, Sumberrejo, Batur, Banjarnegara, Jateng, Senin (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Setelah sempat didera kepanikan akibat gempa yang terjadi pada Jumat (19/4) malam, masyarakat sekitar Dieng yang sempat diungsikan di beberapa lokasi, pada Sabtu (20/4) ini, diizinkan kembali ke rumahnya masing-masing. ''Pagi ini, mereka kami izinkan pulang ke rumah masing-masing,'' kata Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Banjarnegara, Tursiman, Sabtu (20/4).

Akibat warga beberapa desa di Kecamatan Batur sempat diungsikan ke beberapa lokasi. Antara lain warga Dusun Simbar, Desa Sumberejo dan warga Desa Pekasiran, diungsikan ke Balai Desa Batur Kecamatan Batur dan Balai Desa Gempol, Kecamatan Pejawaran.

Dia menyebutkan, kebijakan mengizinkan warga pulang kembali ke rumahnya itu diambil menyusul hasil koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyatakan bahwa aktivitas kawah Timbang tidak mengalami peningkatan. ''Berdasarkan koordinasi dengan PVMBG, status bahaya kawah Timbang tetap Siaga,'' jelasnya. 

Menurutnya, hal ini berarti tidak ada peningkatan aktivitas kawah Timbang dibanding kondisi sebelumnya. Meski pun kawasan Dieng, sebelumnya sempat diguncang gempa yang dirasakan warga sekitar terasa cukup kuat. 

Soal suara dentuman yang sempat didengar warga saat gempa terjadi, Tursiman memperkirakan, dentuman terjadi pada lokasi sekitar kawah Sileri yang sebelumnya memang sempat menunjukkan peningkatan aktivitas. Sedangkan untuk Kawah Timbang yang lokasinya berjarak sekitar 9 km dari kawah Timbang, sejauh ini tidak menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dari kondisi sebelumnya.

''Kami memang lebih menaruh perhatian khusus pada kawah Timbang, karena sifat aktivitas vulkanisnya yang cenderung silent killer. Kawah Timbang kalau terjadi peningkatan aktivitas mengeluarkan gas beracun, yang tidak terdeteksi. Sedangkan untuk kawah Sileri, sejauh ini tidak memiliki sejarah mengeluarkan gas beracun,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement