Selasa 16 Apr 2013 20:17 WIB

283 Preman di Jakpus Dirazia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Djibril Muhammad
Polda Metro Jaya ciduk sejumlah preman di Jakarta,Jumat (5/4).
Foto: Wahyu Syahputra
Polda Metro Jaya ciduk sejumlah preman di Jakarta,Jumat (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mencegah tindakan kriminal di jalanan, Kepolisian Resor Jakarta Pusat melakukan razia preman selama sepuluh hari, mulai dari 5 April hingga 15 April 2013. Hasilnya, dari razia polisi berhasil menjaring 283 preman.

Kapolres Jakarta Pusat, AR Yoyol mengatakan, saat ditangkap preman-preman tersebut berada di hampir seluruh wilayah di Jakarta Pusat, di antaranya di kawasan Senen dan Kemayoran.

"Mereka ini preman-preman yang benar-benar meresahkan, yang bawa-bawa pisau, yang ngisap lem aibon," ujar Yoyol ketika dihubungi Republika, Selasa (16/4).

Dari 283 preman yang ditangkap, lanjut dia, 63 preman di antaranya sudah ditahan karena terbukti melakukan tindak pidana seperti mencuri dan menodong. Sementara, 220 lainnya akan diikutkan dalam program pembinaan di panti sosial.

Menurut dia, hampir semua wilayah di Jakarta Pusat rawan tindak kejahatan. Karena itu ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, apalagi saat ini ada modus baru kejahatan yang dilakukan preman.

Yoyol menjelaskan, modus baru kejahatan itu dilakukan oleh dua orang kawanan preman. Saat lampu merah di mana kendaraan berhenti, sambung dia, satu orang preman yang berjalan kaki akan melakukan aksi penodongan kepada pengendara.

Sementara satu orang preman lainnya sudah menunggu dengan membawa motor di dalam jalur busway. "Jalur busway itu kan kosong, pas dapat dia langsung kabur," jelas Yoyol.

Tidak hanya melakukan penodongan, menurut dia preman-preman itu juga kerap mencuri kaca spion mobil. Karena itu, ia berjanji akan rutin menertibkan preman-preman yang meresahkan masyarakat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement