Rabu 10 Apr 2013 05:00 WIB

Penghuni Gelap di Rusun Marunda

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: Karta Raharja Ucu
 Keluarga korban banjir Muara Baru Penjaringan yang menempati Rusun Marunda di Jakarta Utara, Selasa (29/1).  (Republika/Agung Fatma Putra)
Keluarga korban banjir Muara Baru Penjaringan yang menempati Rusun Marunda di Jakarta Utara, Selasa (29/1). (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Rusun Marunda akan memasang foto para penghuni resmi Kluster B. Pemasangan itu untuk mencegah adanya penghuni gelap yang mengaku mendapat unit rusun langsung dari Gubernur DKI, Joko Widodo.

Penanggung Jawab Lokasi Rusun Marunda, Suripno mengatakan, foto-foto penghuni resmi dipasang agar identitas wajah mereka menjadi jelas. Jika ada salah satu wajah yang tidak dikenali warga tiba-tiba berada di antara mereka, bisa langsung diketahui ia adalah penghuni gelap. "Supaya jelas dan tidak ada penyerobotan," ujarnya kepada ROL, Selasa (9/4).

Rusun Marunda Kluster B ditujukan untuk para korban banjir Muara Baru, Pluit. Ada delapan blok yang mereka tempati, termasuk blok 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Satu blok berisi 100 unit, sehingga ada 800 unit dan semuanya telah terisi semua. Di masing-masing blok nantinya akan ditempel foto-foto penghuni. Blok 1 dan 5 khusus untuk penghuni lama.

Pengelola Administrasi Rumah Susun, Yosep mengatakan, ada 29 KK yang menyerobot unit rusun warga yang telah melengkapi berkas administrasi. Mereka kebanyakan berasal dari Cilincing.

Nama-nama mereka telah diperoleh dan sekarang sedang menunggu instruksi dari atas kapan bisa bergerak. "Warga resmi akhirnya terpaksa menghuni kembali kontrakan mereka di Muara Baru," ujarnya.

Proses foto warga rusun masih sedang berjalan. Dari delapan blok prosesnya telah rampung sekitar 70-80 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement