Senin 08 Apr 2013 23:19 WIB

Dinkes Jabar Surati Kabupaten/ Kota Cegah Virus H7N9

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.
Foto: REUTERS
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk mencegah virus flu burung yang merebak di Cina akhir-akhir ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, membuat surat edaran ke semua Dinkes di Kabupaten/ Kota.

Isinya, meminta semua Dinkes di Jabar untuk waspada dan melakukan berbagai antisipasi agar virus H7N9 tersebut, tidak masuk ke Jabar. "Kami memberikan surat edaran tersebut sejak 2 Januari 2013 lalu," ujar Kepala Dinkes Jabar, Alma Lucyati kepada Republika, Senin (8/4).

Alma mengatakan, isi dari surat edaran tersebut adalah, meminta semua kabupaten/ kota untuk meningkatkan kewaspadaan kalau banyak unggas di daerahnya yang mati mendadak.

Kedua, melaporkan segera kasus kematian unggas tersebut. Ketiga, kesiap-siagaan Rumah Sakit rujukan AI (Avian Influenza) dan laboratorium. Keempat, berkoordinasi dengan Dinas Peternakan.

"imbauan lainnya, adalah sosialisasi dengan masyarakat tentang AI dan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)," katanya.

Alma mengatakan, dengan ditemukannya virus baru H7N9 di Cina, semua dinas terkait memang harus melakukan berbai antisipasi. Jangan sampai, virus tersebut masuk ke Jabar. Apalagi, penduduk Jabar sangat banyak. "Antisipasi apa pun harus dilakukan agar virus tersebut tidak masuk ke Jabar," kata Alma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement