REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Hadi Purnomo, mengatakan pihaknya sempat memperbincangkan penyimpangan impor daging sapi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu dikatakannya usai BPK menyerahkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II 2012 dan bertemu dengan Presiden Yudhoyono di Kantornya, Jakarta, Kamis (4/4).
Dalam kesempatan tersebut, jajaran BPK dan Presiden setidaknya bertemu sekitar satu jam. "Kami bicara soal sapi (dengan Presiden), makanya BPK ini 'kan baru selesai pemeriksaan hulunya, belum hilirnya," katanya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Ia mengatakan, dalam audit investigasi di hulu, ditemukan penyimpangan di antaranya terkait dengan invoice palsu, perusahaan eksportir yang tidak jelas dan hanya menggunakan inisial. Namun, audit di hulu tersebut sampai saat ini belum dapat memperkirakan berapa total kerugian. Untuk itu, pihaknya tengah menelusuri hal itu di hilir.
"Jadi kita akan audit hilirnya, itu yang akan audit, mengapa sampai kelebihan kuota kan hilirnya, ini kita akan tindaklanjuti," katanya.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut jajaran pimpinan BPK yang hadir diantaranya selain Ketua BPK, juga hadir Wakil Ketua BPK Hasan Bisri dan Anggota BPK lainnya, seperti Taufiqurahman Ruki, Ali Masykur Musa, Rizal Djalil. Sedangkan Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.