Kamis 04 Apr 2013 14:52 WIB

Komnas HAM Koordinasikan Temuan Penyerangan LP Cebongan

Sejumlah personel Brimob dan TNI bersenjata lengkap bersiaga setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).
Foto: Antara
Sejumlah personel Brimob dan TNI bersenjata lengkap bersiaga setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Kamis, mendatangi Markas Besar Kepolisian RI untuk mengkoordinasikan temuan-temuan awal terkait kasus penyerbuan dan pembunuhan tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Cebongan, Sleman, Yogyakarta.

"Kami melakukan beberapa koordinasi, kemudian ada beberapa yang kami konfirmasi dan kami klarifikasi dengan pihak kepolisian, itu masuk materi penyelidikan," kata Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila di Mabes Polri Jakarta, Kamis.

Siti menjelaskan baik Komnas HAM, TNI dan Polri akan terus melakukan koordinasi yang baik. Mereka akan menggali keterangan yang belum jelas untuk kemudian dikonfirmasi, klarifikasi dan dikoordinasikan dengan pihak terkait.

"Baru satu minggu. Jadi kami perlu mengumpulkan seluruh data informasi dari peristiwa tersebut," katanya.

Komisioner Komnas HAM Nur Kholis mengatakan masih terdapat banyak kekurangan informasi yang perlu ditindaklanjuti. Pertemuan dengan Polri bertujuan untuk mengkoordinasikan temuan-temuan awal.

"Kemungkinan kita akan memanggil beberapa sumber termasuk mendatanginya. Hari ini kita di Mabes Polri mengkoordinasikan temuan-temuan awal," katanya.

Dia menegaskan peran Komnas HAM akan melengkapi penyelidikan yang dilakukan oleh Polri dan TNi dari sisi apakah ada dugaan pelanggaran HAM dalam peristiwa tersebut.

"Tadi sudah disepakati untuk 'in charge person' untuk mengkomunikasikan dua institusi ini. Jadi kami akan mengaktifkan komunikasi supaya proses penyelidikan dapat berjalan dalam rangka mengungkap kebenaran dan mampu saling mendukung," katanya.

Nur Kholis juga menuturkan bahwa besok, Jumat (5/4), Komnas HAM akan bertemu dengan Panglima TNI dalam rangka klarifikasi beberapa hal terkait peristiwa yang terjadi, misalnya apakah status korban meninggal di Hugo's Cafe.

"Seperti itu, jadi kami dapat konfirmasi yang jelas," katanya.

Pada Sabtu, 23 Maret terjadi insiden penembakan di Lapas Cebongan yang menyebabkan tewasnya empat tersangka kasus pembunuhan anggota TNI AD dari Kesatuan Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sersan Satu Heru Santoso (31) di Hugo's Cafe Maguwoharjo.

Mereka adalah Angel Sahetapi alias Deki (31), Adrianus Candra Galaga alias Dedi (33), Gameliel Yermiayanto Rohi alias Adi (29), dan Yohanes Yuan (38) tewas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement