REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seorang oknum guru di SMK PGRI 3 Bogor, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, memukul anak muridnya lantaran tidak mengerjakan tugas. Akibatnya, salah satu siswa mengalami luka lebam dan lecet di bagian wajah.
Guru yang melakukan pemukulan itu adalah guru mata pelajaran Seni dan Budaya. Peristiwa pemukulan itu terjadi saat ada ulangan lisan Seni dan Budaya, Selasa (2/4) pukul 08.30 WIB. Ada enam siswa yang menjadi korban pemukulan. Mereka adalah SI (15 tahun), FR (15), RY (15), YG (16), PJ (16), dan LF (15). Mereka semua adalah siswa kelas X.
''Saya enggak bawa fotokopian bahan ulangan lisan, ditegur, dan langsung ditempeleng,'' ujar SI. Tidak hanya SI, FR mengaku, ketika melihat salah satu rekannya ditempeleng, dia berusaha keluar. Tapi dia juga kena tempeleng. ''Kalau yang lain malah lebih parah. Ada yang ditempeleng, ada yang dilempar tas, dipukul terus ditendang,'' ujarnya.
Akibat dari pemukulan ini, beberapa orang tua murid mendatangi SMK 3 PGRI. Mereka menuntut guru itu meminta maaf dan menghentikan perilakunya.
Saat dikonfirmasi, guru itu mengaku, pemukulan dilakukan karena emosi dan kesal. Kekesalan Deden Irawan memuncak lantaran sejak semester satu, anak-anak itu tidak memiliki bahan ajar berupa fotokopian. ''Sudah berkali-kali diingatkan untuk memfotokopi. Tapi, tidak pernah digubris,'' kata Deden. Deden pun sudah meminta maaf kepada orang tua siswa dan tidak akan mengulangi perilaku tidak terpujinya itu.
Pihak sekolah pun juga sudah melakukan pertemuan antara orang tua murid, siswa, dan Deden. Sementara, Kepala Sekolah SMK 3 PGRI, Ujang Abdurrohim, mengaku akan melakukan evaluasi kinerja dari guru-guru yang mengajar di SMK itu.