REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras yang terjadi pada Selasa (26/3) pukul 22.00 WIB hingga Rabu (27/3) pukul 05.00 WIB di wilayah Bandung Selatan telah menyebabkan Sungai Citarum Hulu meluap sehingga terjadi banjir. Banjir menggenangi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Majalaya, Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Tinggi banjir antara 50-200 cm. Banjir ini mengakibatkan 5.051 rumah terendam dan 6.474 KK mengungsi di beberapa titik.
Di Kecamatan Baleendah banjir menggenangi 2 kelurahan, yaitu di Kelurahan Andir dan Kelurahan Baleendah. Di Kelurahan Andir, air menggenangi 2.421 rumah meliputi 2.690 KK (10.577 jiwa), sedangkan di Kel Baleendah 940 rumah tergenang, meliputi 879 KK (2.562 jiwa).
Di Kecamatan Dayeuhkolot banjir menggenangi 4 desa yaitu Desa Dayeuhkolot, Cangkuang Wetan, Pasawahan, dan Citeurep dengan jumlah rumah terendam 930 KK (2.273 jiwa). Di Kecamatan Bojongsoang banjir terjadi di Kampung Cijagra sebanyak 564 rumah berdampak pada 564 KK (1.602 jiwa). Di Kecamatan Majalaya banjir menggenangi 476 rumah yang berdampak pada 490 KK (1.892 jiwa).
Lokasi pengungsi tersebar di beberapa tempat seperti di Rusunawa Baleendah, Mesjid A’Sofiah, Mesjid Al-Mustofa, PLN Dayeuhkolot, mesjid Al-Ihlas, Kantor Koramil, Kantor Polsek dan Kantor Kecamatan Dayeuhkolot, dan Gudang Tanggo Kecamatan Bojongsoang. "Di Majalaya tidak ada pengungsian," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Rabu (27/3).
Sutopo menambahkan banyak faktor yang menyebabkan banjir di Baleendah dan sekitarnya, seperti kerusakan DAS, sedimentasi, pemanfaatan lahan bantaran sungai menjadi permukiman dan industri, sampah, dan sebagainya. "Dalam setahun banjir bisa terjadi 10 sekali," ujar Sutopo