Selasa 26 Mar 2013 16:49 WIB

Survei: Layanan Kesehatan di Lampung Buruk

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Hafidz Muftisany
Layanan Rumah Sakit (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Fatma
Layanan Rumah Sakit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Warga mengeluhkan layanan kesehatan yang diberikan pihak rumah sakit dan puskesmas di Bandar Lampung, dalam empat bulan terakhir ini. Dari survei yang dilakukan, terdapat 1.078 warga yang mengeluhkan tertinggi bidang kesehatan.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Strategis Kebijakan Publik (Pussbik) Lampung, Ariyanto di Bandar Lampung, Senin (25/3), mengatakan hasil survei menempatkan keluhan tertinggi ada pada layanan kesehatan, pendidikan, dan disdukcapil. "Keluhan kesehatan sampai Maret masih tinggi," katanya.

 

Pussbik melakukan survei sejak Desember 2012 hingga Maret 2013. Hasil survei dua bulan terakhir (pada Desember - Januari) terdapat 778 warga Bandar Lampung mengeluhkan bidang kesehatan. Sedang survei hingga Maret 2013, sudah terdapat 300 warga juga mengeluhkan layanan kesehatan.

Ia mengatakan terdapat lima hal keluhan warga Bandar Lampung dalam kesehatan, yang diberikan pihak rumah sakit pemerintah, puskesmas, dan rumah sakit swasta. Pertama, warga mengeluhkan biaya kesehatan yang tinggi. Kedua, sikap perilaku dokter, paramedis, dan petugas rumah sakit/puskesmas yang tidak sopan.

Ketiga, warga juga mengeluhkan fasilitas kesehatan yang tidak lengkap dan tidak menunjang kebutuhan warga yang ingin berobat dan rawat inap. Keempat, warga mengeluhkan prosedur administrasi berobat yang berbelit dan memusingkan, dan waktunya tidak jelas. Dan kelima, persyaratan yang dibutuhkan pihak layanan menyusahkan. 

Ia mengatakan lembaga kesehatan yang paling banyak mendapat komplain warga kota Bandar Lampung, yakni Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, puskesmas dan rumah sakit swasta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement