REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum ditetapkan sebagai peserta pemilu 2014, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso mengakui banyak kader yang maju dan mundur. Setelah keputusan resmi dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (25/3), kader yang mundur dan kabur tidak akan diterima kembali.
Sutiyoso memperkirakan banyak kader yang semula sudah mundur, begitu mendengar kabar PKPI lolos pasti akan berniat kembali. Tetapi, mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, tidak akan menerima lagi kader yang sudah memutuskan kabur itu.
"Karena saya anggap mereka kader yang tidak militan. Kader yang tidak punya loyalitas, tidak mempunyai hasrat untuk memenangkan sebuah perjuangan," kata Sutiyoso usai pengumuman PKPI sebagai peserta pemilu.
Dia bertekad, dengan sisa waktu yang sangat singkat akan menyiapkan daftar calon sementara (DCS). Yang harus disetor kepada KPU pada 9 hingga 22 April. Meski mengakui telah kehilangan waktu sampai 1 bulan 20 hari, karena KPU tidak memberikan dispensasi waktu PKPI tetap akan berusaha tepat waktu. Untuk menyiapkan bakal caleg bagi DPR dan DPRD.
Mantan jenderal Kopassus itu tidak keberatan bila partai yang berkoalisi dengan PKPI tetap mempertahankan eksistensi partai masing-masing. Seperti Partai Pekerja dan Pengusaha Indonesia (PPPI), Partai Republik, PPRN, Partai Nasrep, dan beberapa partai lainnya. Menurut dia, saat ini telah dibentuk tim kecil untuk menyiapkan format koalisi tersebut.