REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Presiden Boediono minta agar siswa-siswi madrasah untuk tidak membuang-buang waktu karena harus menyiapkan diri sebagai calon pemimpin pada masa mendatang.
"Siswa-siswi yang saat ini sedang menempuh pendidikannya pasti nantinya akan menggantikan kami sebagai pemimpin, jadi jangan membuang-buang waktu dan jangan menunda apapun yang sedang dikerjakan karena nanti kita akan tertinggal dengan negara lain," katanya di hadapan guru dan siswa madrasah di Malang, Senin (25/3).
Menurut dia, ada dua hal yang harus dimiliki generasi muda sebagai modal menjadi pemimpin, yakni kemampuan menjadi pemimpin di bidang ilmunya masing-masing dan harus mempunyai karakter pemimpin. Pribadi kepemimpinan itulah, katanya, yang membedakan antara pemimpin dengan yang dipimpin.
Untuk mendapatkan ilmu itu, kata Boediono, banyak sekali sumbernya, salah satunya adalah agama, bahkan di manapun, kapanpun, dan pada siapapun siswa bisa belajar. Apalagi, katanya, generasi muda saat ini dimudahkan dalam belajar karena perkembangan teknologi sepeti internet.
Oleh karena itu, pembelajaran diharapkan akan lebih baik demi kemajuan bangsa. "Saya dulu sekolah tidak pakai sepatu, beli buku mahal, tapi sekarang bisa jadi Wakil Presiden. Karena itu saya berharap siswa saat ini bisa lebih sukses daripada saya," katanya.