Senin 25 Mar 2013 07:31 WIB

Harga Gas Elpiji 3 Kg Meroket, Ini Reaksi Anggota DPR

Salah satu pangkalan gas Elpiji 3 kg (ilustrasi).
Foto: Republika/Darmawan
Salah satu pangkalan gas Elpiji 3 kg (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Anggota DPR-RI dari Partai Gerindra Edi Prabowo menyesalkan harga gas elpiji bersubsidi atau isi tabung gas ukuran 3 kg di Kota Palembang melonjak hingga Rp 20 ribu dari harga eceran tertinggi Rp 14 ribu per tabung.

"Harga gas elpiji 3 kg saat ini belum ada perubahan, seharusnya tidak boleh naik di pasaran apapun alasannya karena bisa memberatkan masyarakat kecil," kata Edi Prabowo seusai menjadi juru kampanye pasangan calon wali kota dan wakil wali kota setempat Mularis Djahri-Husni Thamrin di Palembang, Minggu malam.

Menurutnya, ketika melakukan dialog dengan warga di tiga lokasi kampanye calon yang didukung partainya yakni di pasar tradisional dan kawasan permukiman Kecamatan Talang Putri Plaju, serta Kecamatan Kertapati Palembang, banyak warga mengeluhkan terjadinya kenaikan harga isi ulang gas elpiji 3 kg secara sepihak oleh pedagang pengecer keliling dan warung.

Kondisi tersebut semestinya tidak terjadi, karena sebagai barang bersubsidi panyaluran gas elpiji 3 kg telah diatur dengan aturan hukum yang jelas dan harga eceran tertinggi.

Berdasarkan aturan dan harga eceran tertinggi (HET) seharusnya peredarannya diawasi secara ketat dan jika ada seseorang atau kelompok tertentu mencoba melakukan penyalahgunaan atau penyimpangan barang bersubsidi itu bisa dikenakan tindakan hukum, katanya.

Dia menjelaskan, pemerintah membuat kebijakan pengalihan atau konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kg beberapa tahun lalu untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah dengan tujuan mengatasi masalah seringnya terjadi kelangkaan minyak tanah.

Setelah kebijakan itu diterapkan, pemerintah harus bertangung jawab atas tersedianya gas elpiji di pasaran dalam jumlah yang cukup sehingga dapat dihindari timbulnya kembali masalah kesulitan mendapatkan bahan bakar seperti yang dialami masyarakat pada masa penggunaan minyak tanah.

Guna mengatasi masalah naiknya harga gas elpiji 3 kg karena terbatasnya persediaan di pasaran dan mencegah semakin parahnya masalah kesulitan mendapatkan bahan bakar yang utamanya untuk kebutuhan rumah tangga itu, akan menjadi catatan khusus dan dijadikan bahan rapat bersama wakil rakyat lainnya di DPR-RI, kata Edi yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement