Jumat 22 Mar 2013 19:44 WIB

'Ide SBY Ketua Umum Partai Demokrat Langkah Mundur'

Para petinggi Partai Demokrat
Foto: Antara
Para petinggi Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Effendy Choirie berpendapat bahwa ide untuk mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum Partai Demorat merupakan langkah mundur bagi partai tersebut.

"Kader Partai Demokrat harus berhenti mengeluarkan ide untuk mengusung kembali SBY menjadi ketua umum partai karena seumpama ide itu didukung pun tidak akan bisa menyelamatkan dan mendongkrak elektabilitas partai. Bahkan, itu menunjukkan suatu kemunduran," kata Effendy usai acara jumpa pers di Gedung Nusantara III DPR di Jakarta, Jumat.

Dia juga menyebut ide untuk mengusung SBY sebagai ketua umum itu sebagai hal yang irasional karena SBY saat ini justru menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Masa posisi Anas Urbaningrum kemudian langsung digantikan SBY?" kata mantan wartawan yang akrab disapa Gus Choi itu.

Menurut Gus Choi, di dalam struktur organisasi Partai Demokrat posisi ketua umum merupakan posisi eksekutif yang lebih tepat diisi oleh orang muda karena lebih bersifat dinamis.

Selain itu, kata dia, posisi ketua umum haruslah diisi orang muda yang mempunyai visi dan belum terkontaminasi oleh budaya korupsi.

"Jadi, ketika dia memimpin partai, dia melakukannya dengan ringan tanpa beban," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Komunikasi Publik Gede Pasek Suardika terus mendorong agar jabatan ketua umum dapat diduduki oleh SBY.

Landasan dari gagasan itu, menurut Pasek, adalah Undang-Undang Pemilu karena dalam undang-undang itu disebutkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya mengakui posisi ketua umum partai yang memiliki otoritas tertinggi.

"Oleh karena itu, alangkah lebih baik bila otoritas tertinggi ini dipegang langsung oleh SBY. Dewan pembina, majelis tinggi, dan majelis kehormatan tidak diakui KPU sebagai pemegang otoritas. Jadi, buat apa di rumah sendiri ditinggi-tinggikan, tapi tetangga tidak mengakui," kata Ketua Komisi III DPR itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement